Home » , , » Surabi Kuntilanak, Surabi Hijau Khas Karawang

Surabi Kuntilanak, Surabi Hijau Khas Karawang

Written By Kampus Kita Oke on Senin, 20 Januari 2014 | 00.47

KETIKAberkunjung ke Karawang, jangan lupa makanan khas kota bersejarah ini: surabi hijau yang populer disebut surabi kuntilanak. Ya, bila jarang bertandang ke Karawang, mungkin tak akan kenal kesohorannya.
Padahal, bagi orang yang berada di area yang berbatasan dengan Karawang seperti Bekasi, Subang dan Purwakarta sudah akrab dengan surabi hijau milik M. Kasim ini. Bahkan, artis di negeri kita dan pelancong luar negeri pun kerap mencicipinya.
Surabi ini tidak memiliki cabang. Hanya ada, dan satu-satunya di Rengasdengklok. Sekali pun ada yang lain, namun citarasanya boleh jadi berbeda. Mungkin inilah  yang menjadi penyebab surabi hijau khas Rengas Dengklok ini menjadi pilihan wisatawan dan masyarakat sekitar.
Bahan baku surabi hijau diracik dari berbagai rempah-rempah, yang pastinya tidak terdapat bahan kimia. Pembuatannya pun masih menggunakan alat tradisional, menggunakan arang dan tungku. "Sebenarnya yang membuat rasa surabi enak, adalah cara pembuatannya dan juga racikan bahannya," ujar Kasim, pemilik warung surabi.
Pengunjung warung surabi ini ternyata tak hanya kalangan biasa. Tapi juga para artis dan pejabat . Bahkan, pelancong dari luar negri pun tak sedikit yang datang untuk mencicipinya. Awalnya, ada mahasiswa yang mengenalkan surabi ijo ini ke luar negri, salah satunya Inggris. "Saya sangat bangga, karena makanan ini bisa dinikmati orang banyak," kata  Kasim.
Kenapa disebut surabi kuntilanak? Asal-usulnya, jelas Kasim, konon pada zaman dahulu warung ini dekat kuburan, makanya dinamakan surabi kuntilanak. Dan dari dulu, warungnya tidak berubah walaupun surabi ini sudah sangat tekenal. "Saya tidak mau mengubah apa pun yang saya buat dari nol banget," ujar Kasim.
Tersedia Dua Rasa
Kerja kerasnya tidak sia-sia, akhirnya berbuah kemajuan juga. Warungnya kian terkenal, dan banyak dikunjungi berbagai kalangan. Namun begitu, Kasim enggan membuka cabang di mana pun. "Alasannya sederhana, agar menjadi makanan khas Kabupaten Karawang," paparnya.
Surabi ini tersedia dalam dua rasa: original rasa gula jawa dan rasa durian. Yang membedakan surabi ini dengan surabi lainnya, adalah bumbu rahasianya yang sangat rahasia.
Triksnya tak hanya itu. Kasim juga masih menggunakan cara lama. Ia menggunakan arang, sehingga rasanya tetap akan sama, dari dulu hingga sekarang. Inovasi dilakukan, campurannya.

Untuk rasa durian, rasa surabinya sama aja. Yang membedakan, hanyalah saus bumbunya saja. Untuk surabi original, harga jualnya Rp.15.000 untuk 10 butir surabi. Untuk sorabi durian, harganya Rp.20.000, lebih mahal Rp. 5.000. Membeli surabi hijau ini, juga dapat dipesan melalui telepon. Mau tahu? Ini dia kontaknya (0267) 480776. [] Azah Muntazah | Jurnalistik | BandungOke.Com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Populer

Komentar

Terbaru

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INI DIA OKE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger