Home » , » Televisi, Iklan, dan Sinetron

Televisi, Iklan, dan Sinetron

Written By Kampus Kita Oke on Sabtu, 18 Januari 2014 | 23.01

Oleh ADITIA WIRARAJA

PROGRAMdan iklan di televisi seharusnya memberikan pesan moral dan pendidikan yang baik. Pemirsa televisi bukan hanya kalangan dewasa saja, tetapi juga remaja dan anak-anak. Karena itu, etika dan norma yang berlaku selayaknya menjadi rujukan, agar tayangan televisi memiliki nilai positif dan konstruktif.
Maraknya program televisi dan iklan yang mempercontohkan gerakan dan perbuatan yang kurang baik, akan mebuat para penikmat televisi tak nyaman menontonnya. Dalam sinetron, misalnya, peran remaja yang mengenakan seragam sekolah, seringkali kurang baik. Seperti kemeja yang tidak rapih, dan celana yang kedodoran.
Pakaian pelajar putrinya, juga kerap kurang layak bila disebut seragam sekolah. Rok yang jauh di atas lutut, dan penggunaan aksesoris berlebihan. Ini menjadi contoh tidak baik bagi penonton, khususnya para remaja.
Begitu juga dengan program berita. Masih kita jumpai program-program berita yang tidak menyensor bagian-bagian yang seharusnya tidak dipertontonkan pada halayak. Seperti mayat-mayat, korban luka-luka, dan juga aksi-aksi pemukulan atau bentrokan antarkelompok.
Dalam iklan, juga sering kita jumpai hal-hal yang membuat tidak nyaman para penikmatnya, seperti iklan salep dan obat jerawat yang sering mempertontonkan luka yang tidak nyaman dilihat.
Adegan Kekerasan
Acara televisi yang mempertontonkan adegan-adegan berbahaya, juga sering kita jumpai. Memang imbauan agar tidak mencoba atau memperaktikkannya di rumah. Ada baiknya, imbauan itu pun dilakukan pada iklan, film, dan sinetron yang tayangannya menpertontonkan adegan kekerasan.
Sampai saat ini, masih marak iklan, film, dan sinetron yang memperlihatkan adegan berbahaya. Adegan tertabrak mobil, kebut-kebutan sepeda motor, melompat dari ketinggian, sebagai contoh, tentu akan sangat berbahaya bila ditiru.
Tayangan sinetron remaja, selayaknya mencerminkan kebaikan dan tatak rama yang baik, agar para remaja yang menontonnya menjadi ikut baik. Mungkin, ini tak akan menimbulkan kerugian para artis atau pun rumah produksi, justru akan mendapat apresiasi yang baik dari semua kalangan.
Untuk iklan-iklan kosmetik yang sering memperlihatkan luka-luka yang tidak nyaman, sebaiknya gambar tersebut ditiadakan. Mungkin bisa diganti dengan wajah-wajah yang mulus sebagai bukti atas pemakaian obat yang diiklankan. Ini akan lebih baik dipandang,  enak ditonton.
Untuk Iklan televisi, pada adegan-adegan berbahaya juga semestinya diberi imbauan agar tidak mencoba atau mencontohnya di rumah. Ini penting, agar pemirsa, khususnya penonton di bawah umur tidak meniru adegan serupa. []

 :: ADITIA WIRARAJA | Mahasiswa Jurnalistik | UIN Bandung
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Populer

Komentar

Terbaru

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INI DIA OKE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger